27 Club kadang disebut sebagai The Forever 27 Club atau The Curse 27. 27 Club adalah judul untuk grup epitomic yang merujuk kepada musisi populer yang telah meninggal pada usia 27. Dorongan untuk penciptaan club adalah kematian Jones, Hendrix, Joplin dan Morrison. Cobain yang meninggal pada tahun 1994, kemudian ditambah oleh beberapa bersama dengan Winehouse pada tahun 2011 karena liputan media yang luas akan kematiannya berkaitan dengan club.
27 Club telah berulang kali dikutip dalam majalah musik, jurnal dan pers harian. Ada berbagai teori dan spekulasi tentang penyebab kematian dini tersebut, sering sebagai akibat dari penyalahgunaan narkoba dan alkohol. Hubungan pertama kali ditempatkan dalam waktu singkat sekitar 1970 ketika Brian Jones, Jimi Hendrix , Janis Joplin dan Jim Morrison meninggal pada usia 27 tahun.
Berikut adalah beberapa musisi populer yang meninggal pada usia 27 tahun:
1. Jim Morisson
Penuh dengan mistik, penyair, dukun, Video director, simbol sex dan vokalis dari grup Rock yang banyak mempengaruhi Band di seluruh dunia The Doors. Jim Morrison lahir di Melbourne, Florida, Amerika Serikat, pada 8 Desember 1943. Menurut majalah Rolling Stone, Jim Morrisson merupakan salah satu dari 100 penyanyi terbesar sepanjang masa. Album pertama The Doors dirilis pada tahun 1967. Singel kedua mereka yang berjudul Light My Fire berhasil menduduki peringkat pertama di Billboard Hot 100 pada bulan Juni di tahun tersebut.
Di puncak popularitasnya, Jim mengalami ketergantungan pada alkohol, obat-obatan terlarang, dan juga seks. Salah satu kontroversi besar yang pernah dilakukan Jim Morrison adalah saat ia tampil di Dinner Key Auditorium,Miami, pada 1 Maret 1969. Dia menunjukkan bagian tubuhnya yang vulgar kepada para penonton. Jim Morrison meninggal pada usia 27 tahun di Paris pada 3 Juli 1971. Pacar Jim, Pamella Courson menemukan jenazah Jim di dalam bak mandi. Diduga penyebab kematian Jim Morrison adalah akibat serangan jantung. Beberapa kemungkinan penyebab kematian Jim telah dikemukakan berbagai sumber. Salah satunya berasal dari Sam Bernett, seorang pengelola klub malam di Paris, menyatakan ia meminta seorang dokter, seorang pelanggan klub, untuk memeriksa penyanyi. "Ketika kami menemukannya tewas, ia memiliki sedikit busa di hidungnya, dan beberapa darah juga, dan dokter mengatakan, 'Itu pasti overdosis heroin,'" kata Bernett. Bernett menambahkan bahwa ia tidak melihat Morrison mengambil heroin setiap malam , namun ia mengatakan penyanyi itu dikenal untuk mengendus obat karena ia takut jarum. Berhubung tidak dilakukan otopsipada jenazahnya, maka penyebab kematian sebenarnya tersebut tidak pernah diketahui secara pasti. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Pére-Lachaise, Paris. Beberapa orang berpikir Morrison memalsukan kematiannya dan pergi ke Afrika.
2. Jimi Hendrix
Saya tidak mau berbicara banyak tentang Jimi Hendrix karena semua Gitaris hebat di dunia ini adalah Fans dari Jimi Hendrix. Dia adalah gitaris yang paling sensasional yang pernah ada di dunia ini. Teknik kontrol bending yang gila-gilaan Tone yang sempurna, phrasing yang indah, perilaku tak senonoh dengan memainkan tukikan whammy bar, feedback terkontrol (dan yang tidak terkontrol), hammer on dengan nada-nada yang lembut dan dinamika distorsi yang diatur oleh petikan pick. hampir selalu menggunakan tangga nada minor pentatonik, namun solo dan riffnya yang lain juga menonjolkan tangga nada mayor pentatonik, mixolydian, dan natural minor Lahir pada 27 November 1942 dengan nama Johnny Allen Hendrix kemudian diduga diubah oleh ayahnya menjadi James Marshal Hendrix. Lebih dikenal sebagai Pemain rock, tetapi teknik dan pemilihan nadanya tipikal blues. Afro amerika yang terkenal di Inggris. Terpengaruh antara lain oleh BB king, Bob dylan dan Muddy Waters. Ditemukan oleh pemain bas animal Chas Chandler dan membawanya ke inggris. Kemudian di Inggris membentuk Jimi Hendrix Experience pada tahun 1966 dengan Noel Redding sebagai pemain bass dan mitch mitchell sebagai drummer.
3. Janis Joplin
Janis Lyn Joplin (lahir di Port Arthur, Texas, Amerika pada 19 Januari 1943. Ia mencapai puncak kesuksesan pada akhir tahun 1960-an sebagai penyanyi solo setelah sebelumnya menjadi vokalis band pychedelic Rock, Big Brother and the Holding Company. Di sekolah ia senang melukis, dan mulai menyanyikan lagu berirama blues dan folk bersama teman-temannya. Ia hampir-hampir tidak mempunyai teman di Sekolah. Joplin pernah berkata, "Aku dulunya anak yang canggung, senang membaca, melukis dan tidak membenci orang berkulit hitam.
Joplin lulus sekolah menengah atas pada tahun 1960, dan sempat kuliah musim panas di Lamar State College of Technology di Beaumont, Texas sebelum melanjutkan ke Universitas Texas di Austin tapi tidak sampai tamat. Sebagai seorang pemberontak, idolanya adalah penyanyi blues wanita dan puisi yang ditulis oleh sastrawan era Beat Generation. Bulan Desember 1962, ketika berada di rumah seorang temannya, Janis Joplin merekam lagu pertama, What Good Can Drinkin' Do di sebuah pita kaset. Pada tahun 1962, surat kabar kampus memuat cerita tentang Janis Joplin yang diberi judul She Dares To Be Different. Ia pindah dari Texas pada tahun 1963, dan tinggal di North Beach sebelum pindah ke Haight-Ashbury. dan tinggal di North Beach sebelum pindah ke Haight Ashbury. Pada tahun 1964, Joplin dan gitaris Jorma Kaukonen gitaris masa depan Jefferson Airplanemerekam beberapa lagu blues standar. Keduanya ditemani Margareta Kaukonen yang memakai mesin ketik sebagai instrumen perkusi. Sesi rekaman tersebut menghasilkan 6 buah lagu: Typewriter Talk, Trouble In Mind, Kansas City Blues, Hesitation Blues, Nobody Knows You When You're Down And Out, Daddy, Daddy, Daddy, dan Long Black Train Blues. Keenam lagu tersebut dirilis sebagai album bootleg, The Typewriter Tape.
Pada tanggal 4 Oktober 1970 ia dimukan tewas di lantai di samping tempat tidurnya di Hotel Landmark Los Angels. Penyebab resmi kematian adalah karena overdosis heroin, kemungkinan dikombinasikan dengan efek alkohol